Masih tersisa kenang akan dirimu yang tiba-tiba menghilang
Namun masih kuberi ruang jika nanti kau berniat pulang
Kepergianmu memang tak terucap
Tapi entah mengapa rasanya begitu sesak
Air mataku jatuh beramai-ramai
Menjadi tanda bila rasanya masih belum damai
Hening,
Aku berpikir mengapa Tuhan secara tiba-tiba memutar cerita
Waktu-waktu menyenangkan bersamamu yang ku kira masih begitu panjang
Putus padahal belum mencapai pertengahan
Kisah-kisah bahagia bersamamu yang ku kira bisa lebih lama
Harus berhenti padahal aku menginginkan lebih banyak lagi
Rasa ini memang niskala
Tapi dirimu akan selalu ada
Entah dalam kata, atau doa-doa
Baik kuutarakan, atau hanya kusimpan sendirian
Tapi dalam tulisan ini
Bolehkah aku rindu?
Pada lemah lembut perilaku dan juga tutur katamu
Bolehkah aku rindu?
Pada tempat-tempat yang pernah kita singgahi dulu
Bolehkah aku rindu?
Pada suara khas dan lesung pipimu
Bolehkah aku,
Merindukanmu?
Kita memang sudah selesai
Tapi kenangan bersamamu lengkara usai.
Komentar
Posting Komentar